definisi relativisme

Relativisme adalah arus filosofis yang didasarkan pada satu gagasan: kebenaran mutlak tidak ada. Dengan kata lain, kebenaran itu relatif, dalam arti konsep kebenaran bergantung pada kriteria variabel (teori ilmiah, evaluasi pribadi atau tradisi budaya).

Konsep relativisme berlawanan dengan dogmatisme, yaitu pendekatan intelektual yang mempertahankan keberadaan suatu kebenaran atau dogma sebagai prinsip fundamental.

Relativisme moral

Manusia tidak dapat menghindari mengevaluasi perilaku secara etis. Ini menyiratkan bahwa kita menganggap sesuatu itu baik atau buruk karena suatu alasan. Dari perspektif relativistik, evaluasi moral tunduk pada pandangan dunia dan, oleh karena itu, ada pandangan dunia sebanyak budaya atau individu. Akibatnya, menegaskan bahwa sesuatu itu baik atau buruk adalah masalah keadaan yang menentukan penilaian moral.

Relativisme adalah sikap

Relativisme memiliki dimensi filosofis pada asalnya, baik dalam hubungannya dengan pengetahuan maupun dalam hubungannya dengan moralitas. Namun, pendekatan ini melampaui medan filosofis. Padahal, bisa dikatakan bahwa relativisme adalah cara mendekati realitas atau dengan kata lain, sikap yang vital.

Jadi, siapa pun yang menganggap dirinya seorang relativis memahami bahwa kebenarannya didasarkan pada gagasannya sendiri tentang kebenaran dan bukan kebenaran dalam huruf besar. Relativis menyadari pengaruh lingkungan budayanya terhadap ide-idenya. Dalam pengertian ini, dia memahami bahwa orang lain memiliki pendapat yang berbeda, karena mereka juga hidup dalam keadaan yang berbeda.

Individu yang membela relativisme menjauh dari posisi dogmatis dan cenderung menuju toleransi

Sikap intelektual ini memiliki aspek positif yang jelas: menghindari fanatisme dan ideologi apa pun yang didasarkan pada kebenaran absolut. Jika seseorang melihat kenyataan dengan pandangan relativistik, mereka tidak percaya bahwa budaya, negara, atau ide-idenya adalah yang terbaik. Namun, semangat relativisme memiliki "bahaya" tertentu: kecenderungan untuk tidak menerima apa pun sebagai sesuatu yang valid, karena segala sesuatu itu relatif.

Jika fokus intelektual atau sikap hidup ini dibawa ke ekstrem, hampir semua posisi dapat dibenarkan. Nyatanya, dalam arti sempit relativisme itu kontradiktif, karena dengan menegaskan bahwa kebenaran itu tidak ada, kebenaran sudah ditegaskan.

“Kelemahan” relativisme menjadi tren yang ditolak dari berbagai sisi, terutama dari pendekatan keagamaan yang didasarkan pada prinsip-prinsip fundamental.


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found