definisi cerita yang fantastis
Sastra memungkinkan Anda untuk menciptakan kembali realitas dalam banyak cara dan bahkan menciptakan realitas yang berbeda, dengan koordinat lain. Dan kisah yang fantastis, tepatnya, sebuah karya fiksi di mana tokoh-tokohnya hidup dalam dunia khayalan, dengan unsur-unsur nyata dan tidak nyata dan biasanya berdimensi supernatural.
Cerita fantasi merupakan genre sastra yang menjadi sangat populer di abad 19 dan 20 dengan karya-karya terkenal dunia: The Lord of the Rings, Chronicles of Narnia, Alice in Wonderland atau berbagai novel Harry Poter. Terlepas dari kualitas sastra mereka yang tak terbantahkan, mereka semua memiliki kesamaan: plot terjadi di dunia yang fantastis, di mana yang tidak mungkin menjadi nyata. Pembaca bertemu dengan makhluk imajiner, dengan kemampuan yang berbeda dari manusia, dengan hukum alam yang mustahil dan, pada akhirnya, dengan realitas yang terdistorsi.
Kisah fantastis dalam bentuk apa pun memiliki preseden yang jelas: mitologi. Terlepas dari kesamaan antara kedua cerita tersebut, ada perbedaan yang mencolok, karena mitologi memiliki tujuan penjelasan (untuk menggambarkan asal mula alam semesta atau mengajari manusia bagaimana seharusnya perilaku mereka). Sebaliknya, cerita fantasi bertujuan untuk bermain dengan fantasi pembaca, menghiburnya, dan memenuhi imajinasinya.
Kisah fantastik juga memiliki kemiripan dengan genre lain, fiksi ilmiah. Dalam kedua genre tersebut terdapat urutan realitas yang berbeda, tetapi dalam fiksi ilmiah penekanannya ada pada komponen ilmiah dan bukan pada imajinasi (misalnya, dalam Brave New World karya Aldous Huxley, manusia ditundukkan oleh kekuatan mesin, tetapi sisanya) keadaannya benar-benar nyata).
Kisah fantastis memungkinkan untuk menggabungkan argumen konvensional (karakter yang mencari petualangan atau kisah cinta) dalam parameter yang berbeda, dunia supernatural, di mana kemungkinan fiksi tidak terbatas.
Alasan suksesnya cerita yang fantastis
Dongeng fantasi sangat populer di kalangan beberapa pembaca sehingga upaya telah dilakukan untuk menawarkan penjelasan untuk fenomena ini. Dalam pengertian ini, ada yang menganggap bahwa penemuan bawah sadar dalam pikiran manusia telah memainkan peran penting dalam boom sastra ini. Bagi yang lain, itu memenuhi kebutuhan: lari dari kenyataan yang mengelilingi kita dan hidup di dunia lain (bisa dikatakan itu akan menjadi semacam pelarian).
Unsur sastra yang fantastis memiliki ciri lain yang tidak boleh kita lupakan: kita semua mengandung seorang anak di dalam diri kita dan, dalam beberapa hal, kisah fantastis itu terhubung dengan pikiran anak itu, tanpa prasangka atau gagasan yang terbentuk sebelumnya. Jika seorang anak kecil menceritakan sebuah cerita sebagaimana yang dia jalani, dia pasti akan menceritakan sebuah cerita yang fantastis.