definisi laba bersih
Dalam bidang keuangan istilah utilitas identik dengan keuntungan atau keuntungan dalam kaitannya dengan suatu kegiatan ekonomi. Namun, tidak ada satu cara untuk memahami utilitas, karena ada utilitas total, marjinal, bruto, dan bersih. Dan semua ini harus dipahami dalam kerangka teori utilitas.
Perhitungan laba bersih
Ekonom memahami utilitas sebagai kualitas yang dimiliki suatu produk bagi konsumen untuk menganggapnya sebagai barang yang diinginkan, yaitu kemampuan produk atau layanan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Di sisi lain, margin keuntungan dipahami sebagai persentase keuntungan dari semua operasi perusahaan. Rumus matematis margin laba adalah sebagai berikut: margin laba = laba bersih / penjualan bersih. Mulai dari rumus ini, harus ditunjukkan bahwa laba bersih setara dengan pengembalian pasti atas penjualan suatu produk. Dengan kata lain, laba bersih adalah laba atau laba akhir yang diperoleh setelah memperhitungkan semua biaya bisnis.
Secara umum, data laba bersih dievaluasi secara berkala (setiap kuartal atau setiap tahun) dan memungkinkan kami untuk membandingkan profitabilitas bisnis dari waktu ke waktu. Artinya laba bersih merupakan salah satu indikator tingkat keuntungan ekonomis suatu perusahaan.
Selisih antara laba kotor dan laba bersih
Laba bersih dapat dikacaukan dengan konsep serupa, laba kotor. Laba kotor dipahami sebagai selisih antara semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dan biaya yang berkaitan dengan produksi (laba kotor disebut juga dengan margin kotor atau laba kotor). Sebaliknya, pendapatan bersih adalah pendapatan total dikurangi semua biaya (biaya produksi dan biaya lain seperti depresiasi, biaya bank, biaya iklan, dll.).
Indikator lain dari profitabilitas bisnis
Baik laba bersih dan laba kotor adalah dua indikator penting untuk mengetahui profitabilitas bisnis. Namun, ada indikator lain yang sama-sama relevan.
Profitabilitas adalah kinerja ekonomi yang diukur dalam jumlah uang. Namun, konsep profitabilitas terlalu umum dan harus ditentukan melalui konsep yang lebih spesifik, seperti margin operasi, laba atas investasi bersih, laba atas ekuitas, ebitda, laba atas ekuitas, dll. Itu tadi beberapa indikator profitabilitas, tapi jangan lupa juga ada indikator produktivitas atau indikator hutang.
Foto: iStock - Drazen Lovric / Danil Melekhin