populisme - definisi, konsep dan apa itu
Istilah populisme umumnya digunakan dalam ranah politik. Suatu pemerintahan atau partai dikatakan populis bila strategi politiknya didasarkan pada usulan-usulan yang menarik bagi rakyat, tetapi memiliki komponen manipulatif dan demagogis. Faktanya, istilah hasutan dan populisme biasanya digunakan secara bergantian, karena keduanya mengungkapkan niat untuk menarik orang dengan ide-ide yang terdengar meyakinkan tetapi menyembunyikan kepentingan yang tersembunyi. Kaum populis terkadang dikatakan memberikan solusi palsu untuk masalah nyata.
Ciri umum populisme
Konsep populisme tidak lekang oleh waktu, karena ia adalah bagian dari aktivitas politik setiap momen sejarah. Di sisi lain, populisme berlaku untuk tradisi barat dan timur, sistem demokrasi atau rezim diktator, sayap kiri atau tradisi sayap kanan.
Bagaimanapun, itu adalah cara berpolitik berdasarkan dakwah, atas karisma pemimpin dan atas pertimbangan bahwa segala sesuatu dilakukan untuk kebaikan rakyat. Singkatnya, ini memberi tahu orang-orang apa yang ingin mereka dengar.
Tidak ada formasi politik yang dinyatakan populis secara terbuka, karena konsep ini memiliki konotasi negatif yang jelas. Bahkan, istilah populisme cukup lazim digunakan sebagai senjata lempar, karena biasanya tudingan populis ditujukan kepada rival politik.
Istilah yang ambigu dan kompleks
Semua pemerintah berusaha agar rakyat berada di pihak mereka. Alhasil, populisme menjadi godaan permanen. Seorang penguasa yang lihai mengetahui bahwa mengatakan kebenaran dapat bertentangan dengan kepentingan pribadinya sebagai seorang pemimpin dan ia juga tahu bahwa retorika tertentu menarik bagi masyarakat meskipun tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dengan tidak adanya bukti konklusif tentang apa itu populisme dan apa yang bukan, kita menghadapi istilah yang sangat ambigu, tidak tepat dan kompleks. Entah bagaimana, kualifikasi populisme lebih bergantung pada niat manipulatif pemerintah atau penguasa daripada pada proposal politik konkret.
Tanda-tanda populisme
Ada banyak cara untuk mempraktikkan populisme dan beberapa di antaranya patut diingat:
- Nyatakan bahwa sesuatu akan gratis bagi masyarakat tetapi tidak menyebutkan bagaimana pembayarannya.
- Hadirkan pemimpin dikelilingi oleh orang-orang yang memuji dia dan dalam situasi yang menguntungkan untuk citra publiknya.
- Menyampaikan gagasan bahwa mereka yang tidak mendukung pemimpin adalah orang yang tidak patriotik.
- Lakukan kontrol atas media.
- Mengaitkan situasi sosial yang buruk dengan dugaan persekongkolan internal atau kepentingan pasukan asing.
Foto: iStock - Leonardo Patrizi / ferrantraite