definisi angka mesir

Aritmatika adalah disiplin matematika yang berfokus pada angka dan operasi yang dapat dilakukan dengannya. Bidang pengetahuan ini dimulai dari kebutuhan untuk menceritakan tentang hal-hal yang ada di sekitar kita. Setelah kelahiran tulisan, sistem penomoran Sumeria dan Mesir pertama muncul.

Angka tertulis pertama berhenti dikaitkan dengan benda-benda dan mulai memiliki nilai sendiri. Itu adalah orang Mesir dari dunia kuno yang 3000 tahun yang lalu memulai tradisi memiliki tanda numerik.

Dari perspektif sejarah, sistem Mesir adalah dasar dari modalitas Yunani dan Romawi.

Sistem penomoran Mesir terdiri dari tujuh simbol

Dengan batang vertikal, angka 1 diekspresikan.Lingkaran yang ditekuk dalam bentuk n untuk angka 10. Luka tali dalam spiral sama dengan 100. Bunga teratai untuk 1000. Jari telunjuk yang mengarah ke atas melambangkan 10.000. Seekor hewan dengan ekor seharga 100.000. Akhirnya, seorang astronom dengan tangan terentang melambangkan sejuta (simbol ini diyakini mewakili seorang astronom yang mengamati sejumlah besar bintang di langit).

Di sisi lain, dalam setiap digit simbol dapat diulang hingga total 9 kali dan kesepuluh kalinya diubah menjadi simbol berikutnya yang lebih tinggi. Dengan penomoran berdasarkan tujuh tanda ini, hanya angka yang kurang dari sepuluh juta yang bisa terwakili.

Meskipun sistem penomorannya sederhana, angka yang ditulis dapat memakan banyak tempat, karena untuk menulis beberapa angka membutuhkan banyak simbol. Angka Mesir ditulis baik dari kanan ke kiri dan sebaliknya, karena ini adalah sistem aditif non-posisi (kami mengatakan itu aditif karena untuk mengetahui nilai angka, nilai simbol harus ditambahkan dan kami mengatakan itu itu bukan posisi karena penempatan simbol tidak mempengaruhi nilai nomor).

Salah satu kekhasan sistem adalah tidak adanya angka 0.

Setiap peradaban kuno memiliki modalitas penomorannya sendiri

Sistem penomoran Yunani didasarkan pada huruf-huruf alfabet. Bangsa Romawi memiliki sistem alfanumerik, karena mereka menggunakan huruf untuk mewakili angka (seperti orang Mesir, mereka tidak memiliki simbol untuk angka nol). Orang Cina menemukan sistem sempoa untuk menghitung dan menghitung dan menggunakan sistem tipe desimal.

Penomoran budaya Maya mirip dengan Mesir, karena ideogram digunakan. Mereka menggunakan angka untuk mengukur waktu dalam kalender Maya tetapi tidak untuk melakukan perhitungan matematis konvensional. Sistem penomoran mereka memang memiliki tanda untuk angka nol.

Foto: Fotolia - Sepatu Boot Paul Vinten / Zsolt Finna


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found