definisi properti asosiatif
Bilangan yang kami tangani memiliki serangkaian properti matematika, yang dipelajari di bagian teori bilangan, yang dikenal sebagai aritmatika. Orang pertama yang menggunakan angka adalah orang Babilonia dan Sumeria, dan kemudian orang Mesir dan Yunani.
Bilangan yang kami gunakan dikenal sebagai bilangan real, yang dipahami dalam sistem desimal. Jika kita ingin merepresentasikannya secara grafis, kita bisa menggambar garis, di mana 0 akan berada di posisi tengah dan di sebelah kiri bilangan real -1, -2, -3 ... dan di sebelah kanan 0 1, 2, 3 ... Himpunan bilangan real menyajikan serangkaian properti: kunci, komutatif, asosiatif dan distributif, yang dipenuhi dalam beberapa operasi matematika dan tidak di operasi lain.
Dalam proses pembelajaran matematika, anak sekolah harus terbiasa dengan rangkaian operasi aritmatika. Agar operasi benar, perlu diketahui properti apa yang dimiliki angka, yaitu, apa yang dapat dilakukan dengannya. Agar seorang anak dapat memahami secara memadai gagasan tentang properti asosiatif dari bilangan real, perlu baginya untuk terlebih dahulu membiasakan diri dengan bilangan melalui permainan sederhana, karena pemahaman tentang bilangan dan aturannya hanya sampai pada tahap. pemikiran logis.
Penjelasan singkat tentang properti asosiatif
Properti asosiatif dapat merujuk pada dua operasi, penjumlahan dan perkalian. Dalam kasus pertama, jika kita memiliki tiga bilangan real, mereka dapat digabungkan atau diasosiasikan dengan cara yang berbeda. Jadi, (10 + 5) +15 = 10 + (5 + 15), sedemikian rupa sehingga dua bentuk asosiasi yang berbeda dari bilangan yang sama memperoleh hasil yang identik. Properti asosiatif sama-sama berlaku untuk perkalian, jadi (50x10) x 30 = 50 x (10X30). Pada akhirnya, properti asosiatif memberi tahu kita bahwa hasil operasi dengan tiga bilangan atau lebih tidak bergantung pada cara bilangan tersebut dikelompokkan.
Di mana operasi, properti asosiatif tidak terpenuhi
Kita telah melihat bahwa properti asosiatif memiliki penjumlahan dan perkalian. Namun, ini tidak berlaku untuk operasi lain. Jadi, dalam pengurangan itu rusak, karena 2- (4-5) tidak sama dengan (2-4) -5. Hal yang persis sama terjadi dengan pembagian.
Contoh praktis dari properti asosiatif
Memahami properti ini dapat membantu kita menyelesaikan operasi sehari-hari. Mari kita pikirkan sebuah kebun di mana seorang tukang kebun telah menanam 3 pohon jeruk nipis dan 4 pohon jeruk dan kemudian menanam 2 pohon lain yang berbeda. Kita dapat memeriksa jika kita menambahkan (3 + 4) + 2 = 3+ (4 + 2). Kesimpulannya, ketika kita harus menjumlahkan atau mengalikan, kita harus ingat bahwa adalah mungkin untuk mengelompokkan angka-angka dengan cara yang paling sesuai untuk kita.
Foto: iStock - Halfpoint / Antonino Miroballo