definisi wadah

Istilah yang kami analisis memiliki dua arti yang berbeda, karena itu adalah alat yang digunakan untuk peleburan logam dan, di sisi lain, itu adalah konsep yang mengacu pada fusi budaya. Adapun asal etimologisnya, berasal dari kata Latin vulgar, "Cruceroolum", yaitu wadah yang berbentuk salib dan digunakan untuk melebur berbagai bahan dalam tungku pada suhu tinggi.

Di pengecoran logam

Wadah adalah mangkuk yang biasanya terbuat dari porselen, grafit, atau tanah liat. dan yang digunakan dalam proses peleburan beberapa logam, di sektor perhiasan dan juga di beberapa laboratorium untuk memanaskan atau melelehkan zat. Jenis bahan ini digunakan karena tahan suhu tinggi. Perlu dicatat bahwa beberapa tungku tempat logam dipanaskan memiliki rongga untuk menerima logam cair dan tungku semacam itu dikenal sebagai tungku wadah.

Di sektor metalurgi ada yang disebut logam olahan, yaitu semua yang memperoleh kemurnian lebih besar setelah dimurnikan dalam wadah wadah. Untuk alasan ini, acrisolar juga digunakan dalam arti kiasan untuk menyoroti kualitas moral yang diakreditasi dari beberapa kesaksian atau bukti.

Wadah budaya

Di beberapa wilayah, orang-orang membentuk kelompok sosial yang homogen, karena mereka berasal dari ras yang sama, berbicara dalam bahasa yang sama dan memiliki kepercayaan yang sama. Namun, di wilayah lain terdapat campuran tren, nilai, dan bahasa.

Ketika ini terjadi, ada pembicaraan tentang perpaduan budaya. Fenomena ini cukup umum terjadi di beberapa kota besar di dunia, seperti London, Buenos Aires, Barcelona, ​​Paris atau New York. Semuanya merupakan peleburan karena tidak ada kelompok yang homogen di dalamnya, tetapi masyarakat sangat majemuk dalam segala hal (mode, keahlian memasak, festival populer, tren artistik ...).

Label "melting pot" identik dengan kebebasan dan keragaman. Kadang-kadang istilah lain yang serupa digunakan, seperti "tempat peleburan bahasa" atau "tempat peleburan ras".

Kota Buenos Aires

Ibu kota Argentina adalah contoh nyata dari peleburan budaya. Dimulai dengan pergerakan migrasi abad ke-19, Buenos Aires menerima populasi Italia, Spanyol, Suriah, Lebanon, Yahudi, Jerman, atau pedalaman. Fenomena ini mengakibatkan terjadinya miscegenation budaya yang penuh nuansa.

Foto: Fotolia - Arsel - JeraRS


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found