definisi kalimat kopulatif dan predikatif

Kalimat kopulatif adalah kalimat yang dibentuk oleh kata kerja ser, estar, dan muncul, serta beberapa periphrasis verbal yang dibentuk oleh kata kerja tersebut. Dalam kalimat tersebut selalu ada atribut yang menyertai kata kerja. Jadi, "Sara adalah bahasa Jepang", "Manuel adalah sekretaris" atau "Luisa dari Barcelona", bentuk kata kerjanya disertai dengan beberapa atribut (atribut dapat berupa frasa kata benda, frasa kata sifat, atau frasa preposisional).

Dalam kalimat kopulatif, predikatnya bukan verbal, melainkan tipe nominal

Kalimat-kalimat ini disebut kopulatif karena bentuk kata kerjanya sendiri tidak memiliki arti yang utuh dan fungsinya untuk menyatukan subjek dan atribut atau predikatnya. Kalimat "gabriela is my friend" bersifat kopulatif karena menggunakan kata kerja to be, yang menyatukan subjek dengan atribut.

Perlu dicatat bahwa predikat dalam kalimat sanggama disebut predikat kata benda.

Kalimat predikatif

Kalimat predikatif terdiri dari kata kerja selain ser, estar, atau tampak. Namun, kalimat-kalimat ini juga bisa terdiri dari kata kerja kopulatif dengan nilai predikatif. Jadi, "María dari Bogotá" dan "María dari Bogotá", yang pertama adalah kalimat persetubuhan karena berasal dari Bogotá menyiratkan kualitas yang melekat pada subjek dan yang kedua di Bogotá adalah situasi yang tidak langsung.

Kalimat-kalimat tersebut selalu terdiri dari subjek dan predikat verbal, asalkan inti dari predikat verbal tersebut bukan verba kopulatif. Dalam pengertian ini, kita berbicara tentang predikat verbal ketika kata kerja kalimat tidak menjadi, menjadi, atau tampak.

Pada kalimat “Sara dances” bersifat predikatif karena verba yang digunakan adalah not to be, to be or tolook dan terlebih lagi karena verba to dance memiliki arti yang lengkap dan tidak memerlukan atribut apapun untuk membuat kalimat tersebut. merasakan.

Kriteria berbeda untuk mengklasifikasikan kalimat

Perbedaan antara kalimat sanggama dan predikatif didasarkan pada sifat kata kerja. Namun, kalimat dapat diklasifikasikan dengan cara lain:

1) jika kita memperhitungkan maksud pembicara, ada kalimat lafal, interogatif, seruan, meragukan, imperatif atau angan-angan,

2) jika kita memperhitungkan kebutuhan akan objek langsung, kita akan berbicara tentang kalimat transitif atau intransitif,

3) jika anggota yang membentuk kalimat direnungkan, kami akan berbicara tentang doa tunggal atau bimembre dan

4) jika tindakan yang diekspresikan dalam kata kerja jatuh pada diri sendiri, itu adalah kalimat reflektif dan jika tindakan itu dibagikan, itu adalah kalimat timbal balik.

Foto: Fotolia - monikakosz


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found