definisi jurnalisme

Jurnalisme dikenal sebagai kegiatan menerbitkan informasi tertentu secara berkala dengan berbagai jenis dan tenor.

Kegiatan profesional yang berkaitan dengan pelaporan peristiwa terkini yang menarik minat banyak orang

Prosesnya dimulai dengan pengumpulan informasi, diikuti dengan klasifikasi dan elaborasi, hingga akhirnya disebarluaskan melalui berbagai media massa, radio, televisi, pers tertulis, dan dalam beberapa tahun terakhir kita tidak bisa mengabaikan partisipasi internet yang luar biasa, terutama dalam penyebarannya. berita terkini.

Ciri utama dari informasi selalu adalah menjadi terkini dan diperbarui setiap saat, itulah sebabnya nama kegiatan itu justru berasal dari kualitas pembaruan yang konstan.

Jurnalisme saat ini adalah salah satu elemen terpenting dari media komunikasi karena jurnalislah yang menyelidiki, menerbitkan, dan mengomentari berbagai peristiwa yang berkaitan dengan fenomena ekonomi, politik, budaya, atau olahraga.

Aktivitas yang selalu ada yang telah berkembang ke berbagai era dan evolusi teknologi

Oleh karena itu, jurnalisme dianggap selalu ada dalam masyarakat manusia karena manusia selalu memiliki kebutuhan untuk menyampaikan informasi penting dan mengikuti berbagai fakta atau peristiwa.

Sementara dalam Modernitas, jurnalisme mulai menjadi penting melalui pencetakan dan publikasi lembaran pendek, dan baru pada abad ke-19, dan terutama hingga abad ke-20, jurnalisme tidak akan menjadi salah satu bagian sentral dari semua masyarakat berkat penyebaran luar biasa yang dicapai media massa seperti surat kabar, radio, atau televisi secara tepat waktu.

Estate keempat: independensi dan objektivitas

Kita tidak dapat mengabaikan bahwa jurnalisme memainkan peran sosial yang relevan, sebuah fakta yang membuatnya dianggap sebagai bagian keempat.

Namun, atas nama kekuatan mengesankan yang diatribusikan padanya dan yang membuatnya mampu secara langsung memengaruhi apa yang dipikirkan masyarakat, penting dan esensial bahwa jurnalisme melaporkan peristiwa terkini secara obyektif.

Masalah substansial dan melekat lainnya dalam pelaksanaan jurnalisme adalah kemandirian jurnalisme bertindak. Untuk menjaminnya, penting bagi media untuk mempertahankan dan menegakkan otonomi informatifnya dalam menghadapi tekanan yang diberikan oleh wilayah kekuasaan lain, seperti dalam kasus politik, komunitas bisnis, dan lain-lain.

Kelebihan kasus realitas menunjukkan kepada kita bahwa ketika tidak ada independensi informasional, peristiwa kepentingan publik dapat dimanipulasi dan konsekuensi langsungnya adalah misinformasi publik.

Sedangkan siapa yang menjalankan kegiatan profesi jurnalistik disebut jurnalis.

Profesi yang berkomitmen pada kebenaran

Pekerjaan seorang jurnalis bisa sangat luas. Ada beragam topik dan bidang di mana jurnalis dapat memfokuskan aktivitas profesionalnya: olahraga, politik, ekonomi, hiburan, musik, masyarakat, polisi, investigasi, dan lain-lain.

Jurnalisme investigasi telah menjadi salah satu yang paling cepat berkembang dalam beberapa dekade terakhir sebagai konsekuensi langsung dari minat publik terhadap kemungkinan mengetahui cerita tersembunyi, rahasia atau dibungkam oleh kekuasaan.

Di sisi lain, wartawan harus tahu bagaimana menyajikan sebuah berita, bagaimana menemukan informasi yang tepat untuk melakukannya dan juga tahu bagaimana membedakan sumber yang dapat dipercaya dari yang tidak.

Selain itu, informasinya harus dikontraskan, dicek, untuk dapat menjawab pertanyaan: apa? Bagaimana? Kapan? Dimana? Dan karena?

Dan sumber yang memberikan informasi harus dapat diandalkan. Sebuah berita tidak bisa hanya berdasarkan rumor.

Selain itu, jurnalis yang baik harus menemukan cara yang paling mudah diakses dan menarik untuk mengkomunikasikan informasi yang dikumpulkan sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau sebanyak mungkin orang. Di sini sangat penting penggunaan bahasa yang benar tetapi dapat diakses, dan informal pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, tergantung pada kasusnya.

Beberapa elemen yang menjadikan peristiwa tersebut menjadi perhatian jurnalis untuk dipublikasikan adalah relevansinya, siapa pengaruhnya atau siapa yang terlibat, aktualitas yang sama, kedekatan atau kedekatan publik dengan peristiwa tersebut, dll.

Misalnya, peristiwa yang melibatkan publik figur, apalagi yang alasannya skandal atau kontroversi, berpeluang besar menjadi berita besar. Media dan jurnalis mengetahui hal ini dan para profesional yang baik tidak akan pernah mengabaikan peristiwa dengan karakteristik ini.


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found