definisi metrologi
Dalam kehidupan sehari-hari kami melakukan pengukuran dengan sangat teratur. Kita melakukannya saat menimbang buah yang kita beli, mengamati kecepatan kendaraan kita, atau saat mengukur suhu tubuh saat kita merasakan ketidaknyamanan fisik. Kita perlu melakukan pengukuran yang akurat, jika tidak, kita tidak akan dapat menilai situasi tertentu secara objektif dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain, keputusan kita sehari-hari sangat bergantung pada hasil pengukuran yang kita buat.
Ini mencakup cabang ilmiah yang berfokus pada studi sistem pengukuran yang berbeda. Ini adalah ilmu tambahan, karena data yang diberikannya dapat diterapkan ke semua jenis disiplin ilmu.
Prinsip-prinsip umum
Ilmu ini memiliki tujuan utamanya adalah evaluasi yang benar dari setiap pengukuran. Untuk mewujudkannya, serangkaian indikator atau parameter harus diperhitungkan. Pertama-tama, pengukuran yang berulang harus selalu memberikan hasil yang sama (dalam bahasa metrologi karakteristik ini disebut dengan pengulangan).
Di sisi lain, perlu ada stabilitas temporal dalam pengukuran (jika saya mengukur sesuatu berkali-kali dengan instrumen yang sama, hasilnya harus selalu sama).
Jelasnya, referensi atau standar yang digunakan harus dengan nilai yang diketahui (misalnya, kilogram adalah standar yang diakui secara global).
Salah satu aspek yang paling relevan dalam metrologi adalah akurasi, yaitu, bahwa pengukuran tidak memasukkan jenis kesalahan apa pun (misalnya, kilogram standar adalah prototipe yang ditemukan di International Office of Weights and Measures di Paris dan objek apa pun dari a kilogram dapat dibandingkan dengan prototipe organisme ini).
Perlu dicatat bahwa ada pola dalam semua jenis besaran, baik fisik maupun kimiawi.
Pendekatan dan aspek kunci yang berbeda
Seperti bidang pengetahuan ilmiah lainnya, disiplin ini memiliki cabang yang berbeda. Yang utama ada tiga: metrologi industri, metrologi ilmiah dan metrologi legal.
Dalam terminologi khusus metrologi, konsep khusus digunakan dan beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: besarnya pengaruh, nilai sebenarnya dan nilai nominal, kalibrasi, reproduktifitas pengukuran, kesalahan maksimum yang diizinkan atau ketidakpastian pengukuran, antara lain.
Terakhir, perlu dicatat bahwa ada tiga sistem unit pengukuran: sistem metrik, sistem bahasa Inggris atau USCS, dan sistem internasional atau SI.
- Sistem metrik didasarkan pada dua unit, meteran dan kilogram.
- Sistem bahasa Inggris didasarkan pada inci dan yard.
- SI adalah versi modern dari sistem metrik dan telah ada sejak tahun 1960 (model pengukuran ini menggunakan meter sebagai satuan panjang, kilogram untuk massa, sekon untuk waktu, ampere untuk arus listrik dan kelvin untuk suhu ).
Foto: Fotolia - Nikolai Titov / Industrieblick