definisi decahedron
Polyhedra adalah elemen geometris dengan permukaan datar yang berbeda. Faktanya, kata polyhedron dalam bahasa Yunani secara harfiah berarti "banyak wajah".
Gambar-gambar ini dapat dipahami sebagai benda padat atau tiga dimensi dan volumenya bergantung pada permukaan yang berbeda dari setiap polihedron.
Perlu dicatat bahwa gagasan polihedron mengacu pada sekumpulan poligon dalam tiga dimensi dan gagasan poligon mengacu pada gambar bidang.
Dekahedron adalah polihedron sepuluh sisi
Polyhedra adalah teratur jika wajah dan sudut yang berbeda sama satu sama lain dan tidak teratur jika kriteria ini tidak diikuti. Cara lain untuk mengklasifikasikannya adalah dengan jumlah wajah. Di sisi lain, polihedra dibagi menjadi cembung dan cekung, yang pertama adalah yang dapat disangga di semua wajahnya, sedangkan yang terakhir adalah yang tidak memiliki sifat ini.
Dengan cara ini, polihedron sepuluh sisi adalah desahedron. Dengan kata lain, ini adalah benda geometris yang terdiri dari sepuluh permukaan datar, tetapi ini bukan polihedron biasa karena wajahnya tidak semuanya sama. Pada saat yang sama, ini adalah polihedron yang bisa cekung dan cembung, karena jumlah tepi dan simpul bisa bervariasi.
Adapun istilah decahedron terdiri dari dua akar bahasa Yunani: deka yang artinya sepuluh dan hedra yang artinya tempat duduk.
Contoh decahedra
Dalam permainan bermain peran, jenis dadu yang sangat orisinal digunakan, karena memiliki sepuluh wajah, bukan enam tradisional. Dadu sepuluh sisi ini juga dikenal dengan nama lain, trapezohedron pentagonal (terdiri dari 10 sisi dan empat simpul pada masing-masingnya).
Bipiramida pentagonal terdiri dari 10 segitiga sama sisi, 15 tepi, dan 7 simpul. Polihedron ini memungkinkan kita untuk menjelaskan struktur molekul atau susunan tiga dimensi dari beberapa atom yang menyusun sebuah molekul.
Contoh lain dari decahedra adalah prisma segi delapan (10 sisi, 24 sisi dan 16 simpul) atau piramida enneagonal (10 sisi, 18 sisi dan 10 simpul).
Plato dan polyhedra (padatan Platonis)
Platon adalah filsuf dan ahli matematika pertama yang membahas subjek polihedra. Menurut filsuf Yunani abad lV SM ini. C, masing-masing dari empat elemen yang membentuk alam semesta (udara, air, bumi, dan api) dikaitkan dengan polihedron yang berbeda. Api terdiri dari tetrahedra, udara terdiri dari oktahedra, air terdiri dari ikosahedra, dan tanah terdiri dari kubus.
Perlu dicatat bahwa bagi Plato ada bentuk polihedral kelima, dodecahedron, yang telah digunakan Tuhan untuk menetapkan batas alam semesta.
Visi padatan Platonis mengekspresikan dimensi ganda: struktur segala sesuatu yang ada dan, secara paralel, keindahannya.
Foto: Fotolia - grandeduc