dewa - definisi, konsep dan apa itu

Kata dewa identik dengan keilahian atau dewa, yaitu makhluk tertinggi yang dapat disembah oleh manusia karena dianggap memiliki kekuatan atas mereka. Sepanjang sejarah umat manusia ada beberapa cara untuk memahami istilah ketuhanan dan masing-masing telah membentuk tradisi agama dan budaya. Dewa yang berbeda dinilai sebagai kekuatan dari tatanan yang lebih tinggi dan pada saat yang sama sebagai entitas kreatif dan dengan dimensi sakral.

Dewa mitologi Yunani

Dalam mitologi Yunani ada pluralitas dewa, jadi itu adalah konsepsi politeistik. Ada empat belas dewa, juga disebut dewa Olimpia karena tempat tinggal mereka di Gunung Olympus. Salah satunya adalah Zeus, ayah dari dewa-dewa lain dan yang mengatur alam semesta. Poseidon adalah dewa lautan dan gempa bumi. Athena adalah representasi ilahi dari kebijaksanaan, perang, dan seni. Apollo adalah putra Zeus dan saudara Artemis dan merupakan salah satu deidas yang paling dihormati, karena dia diidentifikasi dengan kebenaran dan sifatnya terkait dengan penyakit manusia dan kekuatan jahat. Dewa Yunani memiliki hubungan langsung dengan alam dan dimasukkan oleh peradaban Romawi.

Konsep ketuhanan dalam agama monoteistik

Yudaisme, Kristen, dan Islam adalah tiga agama monoteistik. Meskipun masing-masing memiliki doktrin dan dogmanya sendiri, ada satu elemen yang sama: kepercayaan pada satu Tuhan yang benar.

Ketuhanan Kristen memiliki karakteristik yang unik, karena sifat Tuhan adalah Tritunggal, yaitu terdiri dari tiga pribadi dalam satu, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Dogma trinitas lazim dalam agama Kristen, tetapi beberapa gereja Kristen tidak sepenuhnya membagikannya (misalnya, Saksi-Saksi Yehuwa atau Mormon).

Yudaisme percaya pada tuhan yang mengungkapkan dirinya kepada orang-orang Yahudi dan campur tangan dalam sejarah sehingga orang-orang Yahudi mencapai pembebasan mereka. Dia adalah dewa yang tidak dapat dimasuki dan pada saat yang sama dekat dengan bangsanya. Dia adalah pencipta segala sesuatu yang ada.

Dalam Islam tuhan atau Allah dipahami sebagai unik, mahakuasa dan pencipta alam semesta secara keseluruhan. Pada saat yang sama, itu harus dihormati dan ditaati oleh manusia.

Cara lain untuk memahami konsep ketuhanan

Siapapun yang tidak percaya pada ketuhanan tertinggi adalah seorang ateis, sedangkan siapa yang tidak menyangkal keberadaannya tetapi menganggapnya sebagai konsep yang melampaui pemahaman manusia adalah seorang agnostik. Di sisi lain, ada pendekatan filosofis yang mendekati ide tentang Tuhan dari perspektif yang berbeda: sebagai kekuatan superior yang mengatur dan mengatur alam semesta tetapi tidak ikut campur dalam sejarah umat manusia atau sebagai ide yang harus ditafsirkan untuk dipahami. tradisi yang berbeda, budaya

Foto: iStock - Stamatoyoshi / manx_in_the_world


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found