definisi persepsi sosial

Persepsi sosial dipahami sebagai proses yang digunakan orang untuk menafsirkan realitas sosial. Dengan kata lain, ini mengacu pada bagaimana kita memandang orang lain dan bagaimana kita menafsirkan perilaku mereka.

Ide persepsi berlaku untuk hubungan sosial

Persepsi adalah salah satu tema klasik dalam psikologi. Dalam pengertian ini, psikologi pada awal abad ke-20 berfokus pada studi tentang hukum-hukum yang menentukan persepsi sensorik kita. Dengan berlalunya waktu beberapa psikolog mengamati bahwa hukum ini dapat diterapkan pada lingkungan sosial.

Aspek persepsi sosial

Persepsi interpersonal dibagi menjadi dua bidang: persepsi individu lain dan persepsi kelompok sosial.

Proses persepsi menyiratkan, pertama-tama, keberadaan seorang pengamat dan seseorang yang menjadi objek persepsi. Pengamat mengadopsi peran menilai dan mempersepsikan perilaku orang lain dan memberinya makna.

Informasi yang kita rasakan tentang orang lain itu kompleks, karena informasi yang dirasakan sangat bervariasi

Jadi, pertama-tama kita memahami karakteristik fisik dari yang lain (coraknya, tinggi badannya, dan penampilan umumnya). Kemudian kami melihat karakteristik subjek yang tidak dapat diamati, yang menyiratkan serangkaian perasaan dan emosi. Demikian pula, kami juga menangkap karakteristik kepribadian, ideologi, atau kemampuan mereka. Budaya pengamat dan pengalaman sebelumnya juga ikut campur dalam proses persepsi.

Salah satu elemen kunci dalam proses persepsi sosial adalah pertanyaan tentang peran sosial. Biasanya kami memandang orang lain dari peran yang mereka tempati dalam masyarakat dan kami terutama menghargai prestise dan kesuksesan profesional beberapa orang, tetapi kami meremehkan orang lain karena peran mereka kurang diakui secara sosial.

Peran prasangka dalam persepsi orang lain

Saat kita bertemu seseorang, persepsi kita tentang dia mungkin dikondisikan oleh prasangka kita. Prasangka adalah ide yang terbentuk sebelumnya. Pendapat orang lain berdasarkan prasangka merupakan strategi yang mengarah pada terciptanya stereotip. Dengan cara ini, kami mengklasifikasikan seseorang bukan karena kualitas pribadinya tetapi karena keadaan lain (kelas sosial, etnis, bahasa, atau cara berpakaian mereka).

Persepsi sosial berdasarkan prasangka merupakan sumber konflik, karena menilai orang lain tanpa mengetahuinya adalah pendekatan yang tidak adil dan tidak cerdas.

Foto: iStock - Gawrav Sinha / Bartosz Hadyniak


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found