definisi keserbagunaan

Keserbagunaan adalah kualitas dalam melakukan berbagai hal. Seseorang dikatakan orang yang serba bisa ketika mereka memiliki minat dan kemampuan yang sangat berbeda.

Orang yang terpelajar adalah mereka yang tahu tentang berbagai macam subjek: seni, sains, olahraga ... Tertarik pada pengetahuan yang tidak terkait dan di luar profesi kita menunjukkan keserbagunaan. Dan ini menyiratkan bahwa orang yang serba bisa memiliki karakter terbuka dan dengan keingintahuan intelektual di berbagai bidang. Terkadang, keserbagunaan digunakan sebagai sifat yang tidak terlalu positif, karena digunakan sebagai sinonim untuk penyebaran dan sesuatu yang khas dari seseorang yang tidak dapat fokus pada sesuatu.

Oleh karena itu, dipahami bahwa istilah keserbagunaan dapat memiliki dua arti (satu positif dan satu negatif) tergantung pada konteksnya.

Dalam arti positif, keserbagunaan menyiratkan pluralitas minat, inisiatif, keingintahuan, vitalisme, singkatnya, dan dipahami sebagai karakteristik yang berharga.

Dalam arti negatif, keserbagunaan dianggap sebagai sikap yang ambivalen, tidak praktis, tipikal orang amatir atau orang yang berubah-ubah. Bahkan ada pepatah tentang itu: magang dalam segala hal, tidak menguasai apa pun. Ada rasa keragaman yang merendahkan.

Kedua tafsir tersebut bisa saja valid, tergantung alasan yang dibicarakan. Sebuah contoh dapat digunakan untuk memperjelas perdebatan. Seorang dokter menyukai kedokteran pada umumnya, tertarik pada semua cabang secara merata. Sikap ini positif, sepanjang semua ilmu berguna dan, pada saat yang sama, negatif sepanjang hampir tidak mungkin untuk mengkhususkan diri pada satu cabang kedokteran jika minatnya ditujukan pada semuanya. Melanjutkan contoh serupa, jika seorang dokter berspesialisasi dalam patologi retina dan memiliki hobi yang sangat beragam dalam kehidupan pribadinya, kita akan berbicara tentang seseorang yang serba bisa dan yang memiliki spesialisasi pada saat yang sama.

Dalam sejarah umat manusia ada beberapa contoh keserbagunaan yang terkenal (dalam hal ini dalam arti positif). Sosok Leonardo da Vinci menonjol, seorang seniman Renaisans yang melukis, memahat, menulis, dan menemukan, semuanya dengan keterampilan hebat. Kasusnya paradigmatik dan hampir bisa dikatakan bahwa dia adalah pengecualian, karena pengetahuan yang mendalam dalam berbagai kegiatan jarang terjadi.


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found